gojatim.com – Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti, menilai insiden yang terjadi di Desa Wadas,Purworejo, Jawa Tengah sedikit banyak bakal berpengaruh terhadap elektabilitas Ganjar di Pilpres mendatang. Meski Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kerap bertengger di posisi puncak di beberapa lembaga survei calon presiden 2024 mendatang. Diperkirakan elektabilitasnya bakal anjlok.
“Peristiwa Wadas ini tentu memberi catatan penting baik bagi Pak Ganjar sendiri maupun konstelasi pencapresan nasional. Saya merasa bahwa peristiwa Wadas itu setidaknya kalau tidak membuat elektabilitas Pak Ganjar menurun, ya berimplikasi pada tertahannya elektabilitas yang bersangkutan,” kata Ray dalam sebuah diskusi daring, Jumat (11/2).
Ia melanjutkan, bahwa kemungkinan sulit elektabilitas Ganjar bisa naik dalam waktu enam hingga delapan bulan ke depan. Ia memprediksi Ganjar akan mengalami ketertahanan kenaikan elektabilitas hingga beberapa tahun sebelum pemilu digelar.
“Apakah model pencitraan dan sekaligus peraup suara atau elektabilitas yang dilakukan oleh Ganjar sebelumnya tetap akan digunakan untuk memupuk elektabilitas beliau? Bacaan saya sulit kalau Pak Ganjar tetap mempergunakan pola yang sama untuk meningkatkan elektabilitas itu akan sulit untuk 1-1,5 tahun ke depan,” ujarnya.
Ray menegaskan, Citra merakyat Ganjar bakal anjlok dan sulit untuk naik kembali. perlu mencari ikon baru untuk memperlihatkan dirinya di luar ikon sebagai calon pemimpin yang merakyat.
“Tiba-tiba Pak Ganjar menjadi elitis sedemikian rupa itu sehingga ikon calon pemimpin merakyat itu menurut saya akan sulit kembali menaikkan pamor Pak Ganjar di masa yang akan datang ya, setidaknya di 2024,” ungkapnya.