Ultimate magazine theme for WordPress.

Hukum, Syarat Dan Rukun Puasa Dalam Islam

0

gojatim.com – Untuk melaksanakan puasa hendaknya kita terlebih dahulu memahami tentang apa dan bagaimana pelaksanaan puasa itu, perlu diketahui ada dua macam puasa ditinjau secara hukumnya. Dalam syariat Islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu pertama, puasa dengan hukum wajib dan yang kedua, puasa dengan hukum Sunnah.

Adapun Hukum-hukum puasa menurut Islam adalah sebagai berikut ;

Hukum Wajib Puasa

Puasa (shaum) wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Apabila seorang umat muslim berhasil melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya apabila seorang umat muslim tidak melaksanakan puasa jenis ini maka ia akan mendapatkan dosa besar. Termasuk Puasa di Bulan Ramadhan. Siapapun yang bersyahadat kepada Allah SWT, maka harus melaksanakan Puasa tersebut. Kecuali, yang ada udzur syar’i, seperti Sakit, kondisi nifas, musafir, ibu hamil dan menyusui. Kemudian disyariatkan untuk mengganti puasa dilain waktu, jika tidak mampu, maka disyariatkan untuk membayar Fidyah.

Diantara puasa wajib dalam Islam adalah sebagai berikut ;

a. Puasa di Bulan Ramadhan
b. Puasa yang disebabkan karena bernazar
c.  Puasa denda atau kafarat
d. Puasa ganti atau qadha

Hukum Sunnah Puasa

Puasa (shaum) Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat dosa dan pahala. Namun Rasulullah menganjurkan seluruh ummatnya untuk senantiasa menghidupkan sunnah-sunnah Nabi tersebut, termasuk melakukan puasa sunnah, sebagai penambah pahala dan meraih keutamaan-keutamaan yang lain.

Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa Sunnah;

a. Puasa senin kamis tiap minggu
b. Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat hari raya Idul Fitri.
c. Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
d. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji.
e. Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk meneladani puasa miliki Nabi Daud.
f. Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
g. Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
h. Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
i. Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.
j. Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan bulan Rajab.

Syarat Wajib Dan Sahnya Puasa

Sebagai seorang muslim diperintahkan untuk menjalankan puasa, termasuk puasa wajib. dan dianjurkan untuk mengamalkan puasa yang sunnah pula. Dalam menjalankan ibadah puasa sendiri, ada ketentuan-ketentuan yang harus ditaati dan diamalkan. termasuk ketentuan tentang syarat sahnya bagi yang melaksanakan puasa.

Berikut ini syarat wajib dan Sahnya ibadah puasa menurut syariat islam;

  1. Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.
  2. Sudah baligh atau sudah cukup umur.
  3. Kondisi akalnya sehat dan waras.
  4. Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
  5. Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan jauh.
  6. Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
  7. Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.
  8. Syarat Sah Puasa Menurut Syariat Islam
  9. Beragama islam dan tidak murtad.
  10. Dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk (mumayyiz)
  11. Tidak dalam keadaan najis yang suci dari nifas dan haid (khusus wanita)
  12. Memiliki pengetahuan mengenai waktu diterimanya puasa.

Rukun-Rukun Puasa

Dalam melaksanakan puasa, hendaknya memperhatikan dan memahami tentang rukun-rukun puasa. dimana dengan melakukan rukun puasa tersebut, puasa yang kita lakukan akan benar dan sah, hingga puasa kita akan diterima oleh Allah SWT, dan akan memperoleh balasan pahala yang besar. Jadi tidak sekedar puasa, namun tanpa mengikuti atau sesuai dengan rukun puasa tersebut.

Berikut ini rukun puasa dalam syariat islam;

  1. Islam

Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa adalah seseorang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada syarat berpuasa menurut syariat islam.

  1. Niat

Sebelum puasa hendaknya didahului dengan niat, karena segala amalan atau ibadah jika tanpa didasari niat yang tulus karena Allah SWT. maka akan tertolak. Niat didasari dalam hati, namun lebih afdholnya lagi bisa dilafadzkan atau diucapkan untuk lebih memantapkan. Membaca niat puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar tiba jika itu puasa sunnah.

  1. Menahan serta mengontrol diri

Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Leave A Reply

Your email address will not be published.